::PERTANIAN::PERKEBUNAN::PERIKANAN::PETERNAKAN::

BERSAMA NASA UNTUK MASA DEOAN YANG LEBIH BAIK

ADA BUNCIS ADA NASA

PINGIN EKONOMIS, PAKAILAH PRODUK NASA...

HASIL PERIKANAN MENINGKAT

Dengan menggunakan produk Nasa, hasil meningkat, harga lebih mahal dan petani senang.

Sabtu, 10 September 2011

PEMBIBITAN TEH DENGAN SENTUHAN TEKNOLOGI NASA

Kunjungan Leader NASA yang dilakukan tanggal  22 agustus 2011,saat bulan puasa lalu ke pembibitan teh milik PTPN VIII Afd Sinumbra,Ciwidey,hasilnya dengan teknologi NASA luar biasa, disamping warnanya lebih hijau, ketinggian yang selama ini cuma 6 - 8 mm menjadi 25mm per 2,5 bulan. 
Pada 18.000 bibit afkir dan tidak layak setelah 1,5 bln bisa ditanam lagi yang artinya mencegah kehilangan biaya Rp 12.600.000
hmmm.......... jumlah yang tidak sedikit............... dengan tambahan biaya Rp.82.500,- menjadi ekonomis dan patut ditiru.




Tak ada rotan, akarpun jadi, tak ada pupuk kandang, pupuk NASA pun jadi

Di kebun teh di Ciwidey, milik PTPN VIII, ini, biarlah tanaman yang jadi saksinya, pertumbuhan pucuk teh lebih cepat dan daun besar, produksi naik 15,5% dan hama ulat serta tungau berkurang...

Kuncinya : POC NASA dan HORMONIK

Pingin nyoba ni tehnya, biasanya kadar katein nya naik dan rasanya...hmmm, cocok diminum saat rehat sore hari ni..






Tentang Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan  sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.  Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota  (sampah).

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu.  Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Euphrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganyapun relatif murah, dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian.  Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.

Jenis Pupuk Organik

1. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.  Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.  Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.  Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.  Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.   
  2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. 
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal.Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.  Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman

2. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi. Pupuk hijau digunakan dalam:
  1. Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, dimana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
  2. Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.
3. Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola. Beberapa kegunaan kompos adalah:
  1. Memperbaiki struktur tanah.
  2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
  3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
  4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
  5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).

4. Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.[sunting] Pupuk organik buatan

Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:

   1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
   2. Meningkatkan produktivitas tanaman.
   3. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
   4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

Manfaat Pupuk Organik
Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%.  Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. 
Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.  Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi.  Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.  Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.  Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.  Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba.  Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk.Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).  Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk.  Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah.  Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.  Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti:
  1. Penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.   
  2. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah.  
  3. Membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan.
Sumber : bisa dilihat disini.

Sabtu, 14 Mei 2011

Pupuk Supernasa Granule

Terobosan teknologi pupuk organik bentuk granule ( Granule Modern) :
  • Kualitas tinggi : kandungan lengkap
  • Praktis : dosis cukup 50 kg/ha
  • Ekonomis : meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, mengurangi pupuk NPK + 50 %, mengurangi biaya transport & tenaga kerja karena dosis sedikit
Formula khusus untuk semua jenis tanaman yang dibuat dari murni bahan-bahan organik dengan fungsi yaitu :
A. Fungsi Utama
1. Memperbaiki lahan – lahan yang rusak :
- Meningkatkan kesuburan fisik : memperbaiki  tanah  yang keras  berangsur – angsur  menjadi gembur.
- Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro,  unsur mikro, enzim dan ZPT yang dibutuhkan  bagi  tanaman.
- Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat  bagi  tanaman.
2. Mengurangi  jumlah penggunaan  pupuk  NPK ( Urea,  TSP dan KCl )  sebesar  +  50%.

B. Fungsi Lain :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
2. Melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan  tanaman kembali.
3. Memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan serta mengurangi  kerontokan  bunga  dan buah.
4. Meningkatkan daya tahan tanaman karena kecukupan nutrisi yang dibutuhkan
Kelebihan lain Pupuk Organik Granule Modern SUPERNASA-G (SUPER – G)
  1. Bentuknya mantap dan tidak mudah hancur
  2. Tahan lama dan mempermudah proses penyimpanan
  3. Dengan bentuk granule, aplikasi pupuk dapat dilakukan lebih mudah (bersamaan atau terpisah dengan pupuk makro / NPK)
  4. Formula khusus sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan hasil yang optimal
Cara Penggunaan
  1. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan merata ke lahan bersama pupuk makro sebagai pupuk dasar sebelum tanam dan 30 hari setelah tanam untuk tanaman pangan.
  2. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan dalam barisan tanaman atau sekitar lubang tanam di awal tanam untuk tanaman sayuran daun/buah.
  3. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan   ( dibenamkan ke dalam tanah + 10 cm lebih efektif ) melingkar selebar lingkaran tajuk tanaman untuk tanaman buah-buahan, perkebunan dan kehutanan
Peruntukan
Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G sangat efektif digunakan untuk Tanaman Pangan, Horti, Perkebunan dan Kehutanan\
Sifat Fisik
Bentuk = Granul
Ukuran = 2 – 5 mm/butir
Kadar Air (%)  = 14.56 %
Kemasan = @10kg/zak